Minggu, 30 Juni 2013

Beternak Belut


Sayur oseng Belut dan kripik belut  makanan faforitku sejak kecil.  Ibu sampai geleng geleng kepala kalau melihat aku makan pakai oseng belut.  Maunya nambah nasi melulu.  Bukan Cuma aku, banyak sekali teman teman yang suka banget dengan oseng belut  Disamping dagingnya yang lezat, aromanya khas, belut juga mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi.
Menyusuri pematang sawah sambil mataku tertuju ke sepanjang tepian pemetang,  tangan kiri  menenteng ember  dan tangan kanan memegang  seutas tali nilon dengan mata kail di ujungnya.  Sesekali tubuhku berjongkok dan tanganku celupkan ke dalam lobang tepian pematang.  Saat aku yakin ada belut di dalamnya, segera kumasukan kail yang sudah kekasih umpan cacing ke dalam lobang.  Tidak menunggu lama , ada tarikan kuat dari dalam lobang, dengan segera kutarik kuat kuat benang kailku. Woow, sampai di permukaaan lobang , belut segera kusambut dengan jepitan jari tengahku dan segera kumasukan ember.  Lumayan , baru kira kira 20  meter kususuri pematang sudah 5 ekor kudapat.  Kurang lebih 3 jam aku mincing belut hampr 2 kg belut kudapat.  Itulah pengalaman kecilku mengail belut di sawah.



Sampai saat ini di daerahku cara mendapatkan belut masih seperti dulu yaitu  :

1. urek urek

 Urek urek yaitu mengail belut di liang belut yang banyak terdapat di sepanjang tepian pematang sawah.  Alatnya berupa mata kail yang di ikat dengan seutas senar kemudian di pilin sepanjang kurang kebih 35 cm.  Umpan yang biasa dipakai yaitu cacing atau katak kecil.  kebanyakan urek urek dilakukan oleh anak anak, sambil bermain di sawah, saat tanaman padi masih belum berbuah.


2.   Masang telik
     Telik adalah bubu berukuran kecil dengan panjang kurang lebih 60 cm dan diameter sekitar 10  cm.  ir.  Permukaan / moncong telik di beri umpan berupa keong yang di cincang di campur bawah putih dengan maksud agar aroma menjadi lebih menyengat.  telik di pasang pada saat sore hari di lahan persawahan yang ber air.  Kemudian di pagi harinya telik diambil.  Memasang telik biasa dilakukan orang dewasa untuk mata pencaharian. Seorang pemasang telik biasanya memasang sampai 30 – 50 buah Hasilnya cukup lumayan, satu kali masang telik biasanya bisa mendapatkan 2 kg belut dan dijual Rp.20.000/kg..  Biasanya memasang telik dilakukan sehabis selesai musim tanam.
Informasi dari berbagai media , bahwa belut sangat gampang di ternak (pembesaran ).Berikut kami sajikan tips khusus cara pembesaran belut untuk siap jual.

WAKTU PEMBESARAN    
Membesarkan belut hingga siap panen dari bibit umur 1-3 bulan butuh waktu 7 bulan. Dapat disingkat  menjadi 4 bulan, apabila  pengaturan pakan.dan media menggunakan media campuran / media yang cocok untuk pembesarannya.Belut dapat dipanen dengan bobot 400 g/ekor. . Selain menekan biaya produksi, panen dalam waktu singkat itu mampu mendongkrak ketersediaan pasokan, dengan media campuran  biaya pakan hanya Rp 4.000 untuk setiap kolam berisi 100 ekor. Padahal, biasanya para peternak  paling tidak mengeluarkan  Rp7.000 untuk pembesaran jumlah yang sama.

MEDIA
 belut akan cepat besar jika medianya cocok. Media yang digunakan u terdiri dari lumpur kering, kompos, jerami padi, pupuk TSP, dan mikroorganisme stater. Peletakkannya diatur: bagian dasar kolam dilapisi jerami setebal 50 cm. Di atas jerami disiramkan 1 liter mikroorganisma stater. Berikutnya kompos setinggi 5 cm. Media teratas adalah lumpur kering setinggi 25 cm yang sudah dicampur pupuk TSP sebanyak 5 kg.Karena belut tetap memerlukan air sebagai habitat hidupnya, kolam diberi air sampai ketinggian 15 cm dari media teratas. Jangan lupa tanami eceng gondok sebagai tempat bersembunyi belut. Eceng gondok harus menutupi ¾ besar kolam, Bibit belut tidak secepatnya dimasukkan. Media dalam kolam perlu didiamkan selama 2 minggu agar terjadi fermentasi. Media yang sudah terfermentasi akan menyediakan sumber pakan alami seperti jentik nyamuk, zooplankton, cacing, dan jasad-jasad renik. Setelah itu baru bibit dimasukkan.

PAKAN
, sifat kanibalisme yang dimiliki belut  itu tidak terjadi selama pembesaran. Asal, pakan tersedia dalam jumlah cukup. Saat masih anakan belut tidak akan saling mengganggu. Sifat kanibal muncul saat belut berumur 10 bulan, . Sebab itu tidak perlu khawatir memasukkan bibit dalam jumlah besar hingga ribuan ekor. Dalam 1 kolam berukuran 3  x 3m x 1 m,  dapat memasukkan hingga 700 bibit, Pakan yang diberikan harus segar dan hidup, seperti ikan cetol, ikan , bibit ikan ,cacing tanah, keong atau bekicot. Pakan diberikan minimal sehari sekali di atas pukul 18.00. Untuk menambah nafsu makan dapat diberi temulawak.  100 g temulawak ditumbuk lalu direbus dengan 1 liter air. Setelah dingin, air rebusan dituang ke kolam pembesaran. Pilih tempat yang biasanya belut bersembunyi, .Pelet ikan dapat diberikan sebagai pakan selingan untuk memacu pertumbuhan. Pemberiannya ditaburkan ke seluruh area kolam. Tak sampai beberapa menit biasanya anakan belut segera menyantapnya. Pelet diberikan maksimal 3 kali seminggu. Dosisnya 5% dari bobot bibit yang ditebar. Jika bibit yang ditebar 40 kg, pelet yang diberikan sekitar 2 kg.

KUALITAS AIR
Perlu diperhatikan kualitas air. Bibit belut menyukai pH 5-7. Selama pembesaran, perubahan air menjadi basa sering terjadi di kolam. Air basa akan tampak merah kecokelatan. Penyebabnya antara lain tingginya kadar amonia seiring bertumpuknya sisa-sisa pakan dan dekomposisi hasil metabolisme. Belut yang hidup dalam kondisi itu akan cepat mati, ujar . Untuk mengatasinya, pH air perlu rutin diukur. Jika terjadi perubahan, segera beri penetralisir.Kehadiran hama seperti burung belibis, bebek, dan berang-berang perlu diwaspadai. Mereka biasanya spontan masuk jika kondisi kolam dibiarkan tak terawat. Kehadiran mereka sedikit-banyak turut mendongkrak naiknya pH karena kotoran yang dibuangnya. Hama bisa dihilangkan dengan membuat kondisi kolam rapi dan pengontrolan rutin sehari sekali, tutur Ruslan.Suhu air pun perlu dijaga agar tetap pada kisaran 26-28oC. Peternak di daerah panas bersuhu 29-32oC,  perlu hujan buatan untuk mendapatkan suhu yang ideal. gunakan shading net dan hujan buatan untuk bisa mendapat suhu 26oC. Bila terpenuhi pertumbuhan belut dapat maksimal,.Shading net dipasang di atas kolam agar intensitas cahaya matahari yang masuk berkurang. Selanjutnya 3 saluran selang dipasang di tepi kolam untuk menciptakan hujan buatan. Perlakuan itu dapat menyeimbangkan suhu kolam sekaligus menambah ketersediaan oksigen terlarut. Ketidakseimbangan suhu menyebabkan bibit cepat mati,Jika tidak bisa membuat hujan buatan, dapat diganti dengan menanam eceng gondok di seluruh permukaan kolam, . Dengan cara itu bibit belut tumbuh cepat, hanya dalam tempo 4 bulan sudah siap panen.