Sayur
oseng Belut dan kripik belut makanan faforitku sejak kecil. Ibu
sampai geleng geleng kepala kalau melihat aku makan pakai oseng belut.
Maunya nambah nasi melulu. Bukan Cuma aku, banyak sekali teman teman
yang suka banget dengan oseng belut Disamping dagingnya yang lezat,
aromanya khas, belut juga mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi.
Menyusuri
pematang sawah sambil mataku tertuju ke sepanjang tepian pemetang,
tangan kiri menenteng ember dan tangan kanan memegang seutas tali
nilon dengan mata kail di ujungnya. Sesekali tubuhku berjongkok dan
tanganku celupkan ke dalam lobang tepian pematang. Saat aku yakin ada
belut di dalamnya, segera kumasukan kail yang sudah kekasih umpan cacing
ke dalam lobang. Tidak menunggu lama , ada tarikan kuat dari dalam
lobang, dengan segera kutarik kuat kuat benang kailku. Woow, sampai di
permukaaan lobang , belut segera kusambut dengan jepitan jari tengahku
dan segera kumasukan ember. Lumayan , baru kira kira 20 meter kususuri
pematang sudah 5 ekor kudapat. Kurang lebih 3 jam aku mincing belut
hampr 2 kg belut kudapat. Itulah pengalaman kecilku mengail belut di
sawah.
1. urek urek
Urek
urek yaitu mengail belut di liang belut yang banyak terdapat di
sepanjang tepian pematang sawah. Alatnya berupa mata kail yang di ikat
dengan seutas senar kemudian di pilin sepanjang kurang kebih 35 cm.
Umpan yang biasa dipakai yaitu cacing atau katak kecil. kebanyakan urek
urek dilakukan oleh anak anak, sambil bermain di sawah, saat tanaman
padi masih belum berbuah.
2. Masang telik
2. Masang telik
Telik adalah bubu berukuran kecil dengan panjang kurang lebih 60 cm
dan diameter sekitar 10 cm. ir. Permukaan / moncong telik di beri
umpan berupa keong yang di cincang di campur bawah putih dengan maksud
agar aroma menjadi lebih menyengat. telik di pasang pada saat sore hari
di lahan persawahan yang ber air. Kemudian di pagi harinya telik
diambil. Memasang telik biasa dilakukan orang dewasa untuk mata
pencaharian. Seorang pemasang telik biasanya memasang sampai 30 – 50
buah Hasilnya cukup lumayan, satu kali masang telik biasanya bisa
mendapatkan 2 kg belut dan dijual Rp.20.000/kg.. Biasanya memasang
telik dilakukan sehabis selesai musim tanam.
Informasi
dari berbagai media , bahwa belut sangat gampang di ternak (pembesaran
).Berikut kami sajikan tips khusus cara pembesaran belut untuk siap jual.
WAKTU PEMBESARAN
Membesarkan
belut hingga siap panen dari bibit umur 1-3 bulan butuh waktu 7 bulan.
Dapat disingkat menjadi 4 bulan, apabila pengaturan pakan.dan media
menggunakan media campuran / media yang cocok untuk pembesarannya.Belut
dapat dipanen dengan bobot 400 g/ekor. . Selain menekan biaya produksi,
panen dalam waktu singkat itu mampu mendongkrak ketersediaan pasokan,
dengan media campuran biaya pakan hanya Rp 4.000 untuk setiap kolam
berisi 100 ekor. Padahal, biasanya para peternak paling tidak
mengeluarkan Rp7.000 untuk pembesaran jumlah yang sama.
MEDIA
belut
akan cepat besar jika medianya cocok. Media yang digunakan u terdiri
dari lumpur kering, kompos, jerami padi, pupuk TSP, dan mikroorganisme
stater. Peletakkannya diatur: bagian dasar kolam dilapisi jerami setebal
50 cm. Di atas jerami disiramkan 1 liter mikroorganisma stater.
Berikutnya kompos setinggi 5 cm. Media teratas adalah lumpur kering
setinggi 25 cm yang sudah dicampur pupuk TSP sebanyak 5 kg.Karena belut
tetap memerlukan air sebagai habitat hidupnya, kolam diberi air sampai
ketinggian 15 cm dari media teratas. Jangan lupa tanami eceng gondok
sebagai tempat bersembunyi belut. Eceng gondok harus menutupi ¾ besar
kolam, Bibit belut tidak secepatnya dimasukkan. Media dalam kolam perlu
didiamkan selama 2 minggu agar terjadi fermentasi. Media yang sudah
terfermentasi akan menyediakan sumber pakan alami seperti jentik nyamuk,
zooplankton, cacing, dan jasad-jasad renik. Setelah itu baru bibit dimasukkan.
PAKAN
, sifat kanibalisme yang dimiliki belut itu
tidak terjadi selama pembesaran. Asal, pakan tersedia dalam jumlah
cukup. Saat masih anakan belut tidak akan saling mengganggu. Sifat
kanibal muncul saat belut berumur 10 bulan, . Sebab itu tidak perlu
khawatir memasukkan bibit dalam jumlah besar hingga ribuan ekor. Dalam 1
kolam berukuran 3 x 3m x 1 m, dapat memasukkan hingga 700 bibit,
Pakan yang diberikan harus segar dan hidup, seperti ikan cetol, ikan ,
bibit ikan ,cacing tanah, keong atau bekicot. Pakan diberikan minimal
sehari sekali di atas pukul 18.00. Untuk menambah nafsu makan dapat
diberi temulawak. 100 g temulawak ditumbuk lalu direbus dengan 1 liter
air. Setelah dingin, air rebusan dituang ke kolam pembesaran. Pilih
tempat yang biasanya belut bersembunyi, .Pelet ikan dapat diberikan
sebagai pakan selingan untuk memacu pertumbuhan. Pemberiannya ditaburkan
ke seluruh area kolam. Tak sampai beberapa menit biasanya anakan belut
segera menyantapnya. Pelet diberikan maksimal 3 kali seminggu. Dosisnya
5% dari bobot bibit yang ditebar. Jika bibit yang ditebar 40 kg, pelet
yang diberikan sekitar 2 kg.
KUALITAS AIR
Perlu
diperhatikan kualitas air. Bibit belut menyukai pH 5-7. Selama
pembesaran, perubahan air menjadi basa sering terjadi di kolam. Air basa
akan tampak merah kecokelatan. Penyebabnya antara lain tingginya kadar
amonia seiring bertumpuknya sisa-sisa pakan dan dekomposisi hasil
metabolisme. Belut yang hidup dalam kondisi itu akan cepat mati, ujar .
Untuk mengatasinya, pH air perlu rutin diukur. Jika terjadi perubahan,
segera beri penetralisir.Kehadiran hama
seperti burung belibis, bebek, dan berang-berang perlu diwaspadai.
Mereka biasanya spontan masuk jika kondisi kolam dibiarkan tak terawat.
Kehadiran mereka sedikit-banyak turut mendongkrak naiknya pH karena
kotoran yang dibuangnya. Hama
bisa dihilangkan dengan membuat kondisi kolam rapi dan pengontrolan
rutin sehari sekali, tutur Ruslan.Suhu air pun perlu dijaga agar tetap
pada kisaran 26-28oC. Peternak di daerah panas bersuhu 29-32oC, perlu hujan buatan untuk mendapatkan suhu yang ideal. gunakan shading net dan hujan buatan untuk bisa mendapat suhu 26oC. Bila terpenuhi pertumbuhan belut dapat maksimal,.Shading net
dipasang di atas kolam agar intensitas cahaya matahari yang masuk
berkurang. Selanjutnya 3 saluran selang dipasang di tepi kolam untuk
menciptakan hujan buatan. Perlakuan itu dapat menyeimbangkan suhu kolam
sekaligus menambah ketersediaan oksigen terlarut. Ketidakseimbangan suhu
menyebabkan bibit cepat mati,Jika tidak bisa membuat hujan buatan,
dapat diganti dengan menanam eceng gondok di seluruh permukaan kolam, .
Dengan cara itu bibit belut tumbuh cepat, hanya dalam tempo 4 bulan
sudah siap panen.